Monday 18 May 2015

Evaluasi Diri Sekolah

1. Apa Evaluasi Diri Sekolah (EDS) itu?
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah suatu proses evaluasi yang bersifat internal dengan  melibatkan  pemangku kepentingan untuk melihat kinerja sekolah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang digunakan  sebagai dasar penyusunan RKS dan RKAS dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah secara konsisten dan berkelanjutan, serta sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat kab/kota.

2. Apa Tujuan  Evaluasi Diri Sekolah (EDS)?
Tujuan Evaluasi Diri Sekolah (EDS) adalah:  (a) Menilai kinerja sekolah  berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP), (b) Mengetahui tahapan pengembangan dalam pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai dasar peningkatan mutu pendidikan; dan (c)  Menyusun RKS/RKAS sesuai kebutuhan nyata dalam rangka pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
3. Apa Manfaat Evaluasi Diri Sekolah (EDS)?
Manfaat Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk tingkat sekolah, antara lain:
  • Sekolah dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangannya sendiri dan  merencanakan pengembangan dan peningkatan ke depan.
  • Sekolah dapat memiliki data dasar yang akurat sebagai dasar   untuk pengembangan dan peningkatan di masa mendatang.
  • Sekolah dapat mengidentifikasi peluang untuk    meningkatkan mutu pendidikan, mengkaji peningkatan tersebut  berjalan dengan baik dan menyesuaikan program sesuai dengan hasilnya.
  • Sekolah dapat memberikan laporan formal kepada  pemangku kepentingan demi meningkatkan akuntabilitas sekolah.
Sedangkan manfaat Evaluasi Diri Sekolah (EDS) untuk tingkat lain dalam sistem, diantaranya:
  • Menyediakan data dan informasi yang penting untuk perencanaan, pembuatan keputusan, dan perencanaan anggaran pendidikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional.
  • Mengidentifikasikan bidang prioritas untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.
  • Mengidentifikasikan jenis dukungan yang dibutuhkan terhadap sekolah.
  • Mengidentifikasikan pelatihan serta kebutuhan program pengembangan lainnya.
  • Mengidentifikasikan keberhasilan sekolah berdasarkan berbagai  indikator pencapaian sesuai dengan  Standar Pelayanan Minimal dan Standar Nasional Pendidikan.
4. Apa lingkup Evaluasi Diri Sekolah (EDS)?
Lingkup Evaluasi Diri Sekolah (EDS) menjawab 3 pertanyaan utama : (1)  Seberapa baik kinerja sekolah kita?; (2) Bagaimana kita mengetahuinya?; dan (3) Bagaimana kita memperbaikinya?
5.  Siapa yang Melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS)?
Evaluasi Diri Sekolah (EDS) dilaksanakan oleh Tim  Pengembang Sekolah (TPS) yang terdiri atas: (1) Kepala Sekolah; (2) Wakil unsur guru; (3) Wakil Komite Sekolah; (4) Wakil orang tua siswa dan (4) Pengawas – sebagai fasilitator/pembimbing/verifikator
6. Instrumen apa yang digunakan dalam Evaluasi Diri Sekolah (EDS)
Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) terdiri dari 8 (delapan) Standar sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Setiap Standar terdiri atas beberapa komponen. Setiap Komponen terdiri dari beberapa Indikator. Setiap komponen terdiri dari beberapa sub komponen. Setiap Indikator memberikan gambaran lebih rinci dari  informasi kinerja sekolah. Berikut ini disajikan tautan untuk mendownload contoh instrumen Evaluasi Diri Sekolah Tahun 2012:
  1. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah SD
  2. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SMP
  3. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SMA
  4. Instrumen Evaluasi Diri Sekolah (EDS) SMK
==============
Sumber: Materi Pelatihan Lembaga Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat
Refleksi:
Dalam konteks penerapan Total Quality Management  (TQM), evaluasi diri merupakan hal yang esensial. Data hasil evaluasi diri menjadi basis bagi upaya perbaikan di setiap komponen/aspek yang dipandang masih lemah. Evaluasi Diri Sekolah bukan untuk kepentingan pencitraan, melainkan untuk proses perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah itu sendiri, khususnya berkaitan dengan pemenuhan Standar Nasional Pendidikan.
Berbeda dengan evaluasi diri dalam konteks Akreditasi Sekolah, yang adakalanya (-tidak selamanya dan tidak semuanya-) sudah disusupi dengan ambisi untuk mengejar status tertentu, sehingga data yang tersaji dalam evaluasi diri seringkali kurang obyektif dan cenderung diada-adakan. Untuk Evaluasi Diri Sekolah  saya kira hal ini tak perlu terjadi.  Pastikan saja bahwa instrumen yang digunakan benar-benar dapat menjaring data yang lengkap dan obyektif. Seburuk apapun data dan fakta yang didapat, lebih baik diangkat ke permukaan (tidak ditutup-tutupi) untuk dicarikan jalan keluarnya melalui aneka program yang mungkin bisa disiapkan.

No comments:

Post a Comment